MYSTIC
POP UP BAR
Episode 02
Network: JTBC
Pemain:
Hwang Jung Eum sebagai Wol Joo
Yook Sung Jae sebagai Han Kang Bae
Choi Won Young sebagai Chief Gwi
Kang Bae menunduk hendak mencium
seorang gadis. Gadis itu menahannya karena ini baru ketiga kalinya mereka jalan
bersama. Kang Bae merayu sang gadis dan mencoba kembali menciumnya. Wol Joo dan
Manager Gwi menertawakan Kang Bae yang tersenyum dalam tidur. Kang Bae senang
karena dengan bermimpi bisa pacaran, masalahnya berarti selesai. Wol Joo
mengingatkan kalau mimpi itu hanya sedikit mengintip masa depan seperti apa
yang bisa Kang Bae miliki kalau dia bersedia bekerja untuk Wol Joo selama
sebulan. Tugas Kang Bae adalah untuk bisa membuat 9 orang bercerita masalahnya
secara jujur selama bulan, itu saja.
Di klausul kontrak pasal 6 tertulis
bahwa penglihatanan spiritual Kang Bae akan meningkat apabila melakukan
pekerjaan itu dan efeknya mungkin akan permanen. Tingkat terparah adalah orang
akan langsung berkata juru hanya dengan melihat mata Kang Bae. Wol Joo membujuk
dengan mengatakan, kemungkinan itu kecil. Kang Bae tidak yakin, karena kalau sampai
gagal, maka sama seperti bekerja di dunia nyata, Wol Joo akan dipensiunkan dan
efek ke Kang Bae akan permanen. Kang Bae menolak dengan sukses.
Saat Kang Bae akan tidur, bu Andong
(ibu kost) masuk dan memberikan snack untuk Kang Bae. Kang Bae bertanya kalau
pernikahan Eun Su akan dilangsungkan tanggal 9 Mei ini dan diiyakan oleh bu
Andong. Kang Bae tidak akan melewatkan hadir di hari ulang tahun dan pernikahan
Eun Su itu.
Untuk membujuk Kang Bae, kali pertama,
Wol Joo berkunjung ke cafeteria supermarket dan membawakan bento untuk makan
siang Kang Bae & teman-temannya. Seung Ho menanyakan maksud kedatangan Wol
Joo. Wol Joo datang menawarkan Kang Bae bekerja padanya saat malam hari di kedai
minuman yang hanya buka malam hari. Kang Be diminati karena keahliannya. Saat
Seung Ho menanyakan apa keahlian Kang Bae, Wol Joo menjawab yang dia maksud
adalah fisik Kang Bae yang sempurna. Kang Be tetap menolak dan meminta Wol Joo
pergi.
Kali ke dua, Wol Joo berpura-pura
ingin menunjukkan tempat persembunyian Kang Bae, saat Kang Bae diserbu ibu-ibu
seluruh supermarket yang tidak sengaja menyentuh Kang Bae saat berebut
mengambil daging yang sedang didiskon. Kang Bae pun menyerah, tapi sebelum
dikontrak, Kang Bae minta magang terlebih dahulu. Kalau sukses magang, Kang Bae
baru mau tekan kontrak. Wol Joo tidak bisa berkata lain kecuali menyetujuinya.
Bu Andong pulang berbelanja bersama
Eun Su. Mereka lewat di depan kedai pop up ‘Mystic’ dan memesan ikan makarel
panggang. Saat Eun So ditelpon calon suaminya, bu Andong terbatuk. Mereka dapat
melihat kalau bu Andong batuk berdarah. Kang Bae menyentuh bu Andong, kala bu
Andong hendak membayar. Bu Andong bercerita kalau dia merasa bersalah pada Eun
So.
Kilas
balik
Saat
bu Andong muda, dia membuka restoran ikan makarel panggang bersama Lee Sun
Hwa, seorang gadis yatim piatu. Bu Andong jatuh cinta pada seorang sopir truk,
Ko Dong Gil. Sayangnya, Dong Gil jatuh cinta pada Sun Hwa. Mereka minta izin
untuk menikah karena Sun Hwa sudah mengandung. Sun Hwa melahirkan bayi
perempuan. Dalam keadaan mabuk dan cemburu buta, bu Andong membuat gossip bahwa
bayi perempuan itu bukan anak dari Dong Gil. Dong Gil mengamuk dan meninggalkan
Sun Hwa. Saat mengejar Dong Gil, Sun Hwa tertabrak taxi. Bu Andong sangat
menyesalkan perbuatannya dan membesarkan Eun So. Saat ini dia menderita kanker,
harapan terakhirnya adalah mempertemukan Eun Su dengan ayah kandungnya.
Wol Joo mengusir bu Andong saat dia
selesai bercerita. Cerita bu Andong, mengingatkannya akan penduduk desa yang
dulu juga bergosip tentang dirinya. Bagi Wol Joo, kata-kata bisa sama mematikan
seperti senjata. Kang Bae menegur Wol Joo yang dianggapnya terlalu keras dan
pergi meninggalkan kedai.
Seorang perempuan muda masuk dan mulai
menangis. Dia mengaku kalau dia dibohongi pacarnya. Si pacar bukan lajang, dia
sudah menikah. Siang itu istri si pacar datang mengamuk ke kantor, menuduh dia
perusak rumah tangga dan menjambak rambutnya. Setelah minum beberapa tegak
soju, wanita itu tertidur. Wol Joo dan manager Gwi mengantarnya pulang.
Kang Bae menyelinap ke dalam kedai dan
mengambil minuman istimewa milik Wol Joo. Dia yakin kalau minum itu, dia akan
bisa masuk ke mimpi orang lain. Saat pulang dia menemukan bu Andong terkapar
jatuh dari tangga. Kang Bae dan Eun Su mengantar bu Andong ke RS. Kang Bae
menelpon manager Gwi. Manager Gwi mengingatkan agar Kang Bae jangan pernah meminum
minuman special Jol Woo.
Eun So yang kehausan, meminum minuman
special Wol Joo dan jatuh tertidur. Saat Kang Bae hendak membangunkan, dia
masuk ke dalam mimpi Eun Su. Dia berada di kamar gelap gulita dan terjatuh. Saat
panic, Wol Joo datang dan menyalakan lampu (oh, boy…). Mereka ada di dalam
bioskop. Film berputar, dan terlihat perjalanan hidup bu Andong membesarkan Eun
Su seorang diri. Sirene berbunyi di luar bioskop, ibu Andong dalam keadaan
kritis. Kang Bae dan Wol Joo kembali ke alam nyata. Kang Bae memohon agar Wol
Joo mengabulkan keinginan terakhir bu Andong, sebagai imbalan, Kang Bae bersedia
bekerja untuk Wol Joo selama sebulan.
Di depan RS, Wol Joo bertemu Kepala Divisi
Yeom yang sedang menjalankan tugasnya sebagai Dewa Maut. Kepala Divisi Yeom
akan menjemput bu Andong. Arwah bu Andong ditahan oleh Wol Joo agar tidak
dibawa kepala divisi Yeom. Kepala Divisi Yeom setuju asal bu Andong dikembalikan
padanya esok pagi. Wol Joo minta bu Andong bercerita apapun yang dia tahu agar
bisa mencari Dong Gil. Bu Andong hanya memiliki foto lama mereka bertiga. Manager
Gwi menelpon polisi dunia akhirat untuk mencari tahu di mana Dong Gil, berbekal
foto lama itu (dan semuanya dilakukan secara online, kekekeke….).
Mereka menemukan Dong Gil, tapi Dong
Gil kehilangan ingatan akan masa lalunya. Untuk mengembalikan ingatan Dong Gil,
mereka perlu masuk ke mimpi Dong Gil. Kang Bae ingat kalau dia masih punya sisa
minuman dari yang dia curi. Mereka pun masuk ke dalam mimpi Dong Gil, tepatnya
menuju ke kedalaman alam bawah sadar Dong Gil yang berbentuk seperti tangga
spiral. Di ujung tangga spiral, mereka harus melewati jembatan yang ada di atas
jurang tak berdasar. Di ujung jembatan, terdapat sebuah pintu besi. Pintu itu
dilengkapi mekanisme yang memicu runtuhnya jembatan, kalau kode pembuka pintu
salah dimasukkan. Mereka hanya punya 3 kesempatan (seperti mesin atm ya?). Satu
lagi salah, mereka bertiga akan jatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Kode terakhir
yang dimasukkan adalah tanggal ulang tahun Eun Su, dan terbukalah pintu itu. Mereka
masuk ke ingatan Dong Gil, waktu Dong Gil memeluk bayi Eun Su, dan hidup
bahagia bersama Sun Hwa.
Dong Gil datang ke pemakaman bu Andong,
dan meminta maaf pada Eun Su. Dong Gil memberikan foto dirinya, Sun Wha dan
Andong pada Eun So. Cerita pak Dong Gil
menyadarkan Eun Su alasan kenapa bu Andong tidak pernah menggunakan make up
lagi. Eun Su menangis di depan foto bu Andong, berterima kasih pada bu Andong
yang membesarkan dia dengan sangat baik.
Bu Andong dijemput kepala divisi Yeom
dan karena harapannya sudah terkabul, dia tidak menyesal meski harus pergi ke
neraka. Kepala divisi Yeom membawa bu Andong menemui Sun Hwa yang selama ini
menunggunya. Bu Andong berkali-kali meminta maaf, sementara Sun Hwa justru
berterima kasih, karena bu Andong telah membesarkan Eun Su dengan sangat baik.
Saat malam tiba, Kang Bae dan Manager
Gwi bermain basket bersama. Kang Bae menyatakan kalau dia menolak kontrak itu
sebelumnya, karena dia sering gagal dalam kehidupannya. Dan harga yang harus dibayarkan
untuk sebuah kegagalan itu terlalu mahal. Manager Gwi mengatakan kalau sekarang
sudah saatnya Kang Bae menjalani hidup dengan penuh keyakinan. Apalagi, hari
ini Kang Bae telah berhasil membantu bu Andong. Keberhasilan mereka adalah
karena mereka bekerja bersama sebagai sebuah tim.
Kang Bae dan Wol Joo saling menanda
tangan kontrak. Resmilah Kang Bae menjadi pekerja di kedai pop up Mystic. Mereka
merayakan dengan minum berbotol-botol beer. Kang Bae bertanya kenapa harus
100ribu jiwa? Baginya itu terlalu berlebihan, terlalu banyak. Wol Joo menjawab
itu karena dia telah membunuh 100ribu jiwa.
Kilas
balik
Wol Joo (muda) berlutut di hadapan
Dewi Penguasa Akhirat. Dewi Penguasa Akhirat memarahinya. Tindakan Wol Joo
menyebabkan pohon Suci kehilangan kekeramatannya dan membawa nasib buruk. Negara
tetangga menyerang Negara Wol Joo, dan memicu perang yang mengakibatkan korban
100ribu penduduk meninggal. Seratus ribu…
Wol Joo dihukum untuk kembali ke dunia
manusia, menyelesaikan jiwa-jiwa yang mempunyai masalah, mendengarkan cerita
mereka dan menenangkan mereka. Wol Joo menolak, dia membunuh diri karena
membenci manusia. Kalau dosanya adalah membuat pohon Suci bernasib buruk, Wol
Joo lebih memilih dicabik-cabik dan dimusnakan saja. Dewi Penguasa Akhirat berkata
kalau dosa Wol Joo bukan hanya kepada pohon Suci, tetapi juga apa yang ada di gulungan
kertas yang dia lemparkan kepada Wol Joo. Setelah membaca isi gulungan kertas
itu, Wol Joo menerima hukuman yang dijatuhkan Dewi Penguasa Akhirat (kira-kira
apa ya yang tertulis di gulungan kertas itu?)
To be continued
Komentar aku:
Yay! Solid banget episode dua ini. Lama
satu episode itu sampai satu jam, yang cukup membuat alur cerita berjalan lancar
dan menyenangkan. Twist humor tidak dibuat berlebihan menjadi slapstick, meski
menggabungkan beberapa dunia plus memiliki kemampuan supranatural. Aktor-aktris
pendukungnya juga bisa menjaga momentum ini dengan baik.
Kalau episode pertama bercerita
tentang pelecehan seksual, episode kedua ini tentang kecemburuan. Episode
ketiga nanti, tentang apa ya? Penasaran… Juga, isi surat tentang dosa-dosa Wol
Joo itu apa sich? Sampai Wol Joo yang membenci manusia rela melakukan
hukumannya.
By the way, yang dilakukan Wol Joo
(dewasa) itu sama kan dengan yang dilakukan saat dia kecil? Bedanya, dulu
menenangkan arwah, sekarang yang ditenangkan manusia. Kendaraannya sama-sama
mimpi… Benang merahnya benar-benar tersambung! Kudo untuk penulis!
No comments:
Post a Comment