Friday, 15 May 2020

Legend of Awakening ep 04



LEGEND OF AWAKENING

Network: iQiyi
Aired: 23 April 2020
Berdasarkan novel ‘Heaven Awakening Path’ ditulis oleh Hu Die Lian
(info dari mydramalist.com)

Pemain Utama:
Arthur Chen – Lu Ping
Ancy Deng – Su Tang
Cheng Xiao – Qin Sang
Dylan Xiong – Yan Xi Fan
Jerry Yu – Mo Lin
Shang Xuan – Ling Zi Yang

Lu Ping dan Qin Sang bersembunyi di balik tempat tidur. Saat Sabit Perak Si Tu Xing menembus permukaan tempat tidur, Lu Ping berusaha melindungi Qin Sang dengan badannya. Setelah yakin tidak ada yang bersembunyi di bawah tempat tidur, Si Tu Xing berkata pada Su Tang, ‘Aku hanya bercanda gadis muda, menyenangkan ya?’ Mereka pun keluar. 

Su Tang membalikkan tempat tidur, pedang Kuinyin Qin Sang sudah berada di leher Lu Ping. Qin Sang menyuruh Lu Ping bangun dan mengikutinya. Su Tang meminta Qin Sang untuk melepaskan Lu Ping. Qin Sang menolak, karena dia sudah berusaha menangkap Dewa Bandit sejak lama. Su Tang menjelaskan kalau Lu Ping bukan anggota Shanhai, kalau memang anggota, kenapa harus menghindari kejaran Si Tu Luo dan Si Tu Xing? Qin Sang tetap menolak, baginya Lu Ping jelas-jelas hendak memperalat dirinya, apalagi dia bisa mengenali Si Tu Luo dengan baik.

Lu Ping menyuruh Su Tang kembali ke perguruan, tempat ini berbahaya dan dia akan mengikuti Qin Sang. Qing Sang adalah gadis dari keluarga terhormat, pastinya dia akan mengusahakan menjaga Lu Ping dari bahaya. Saat berjalan keluar, Lu Ping sempat berbisik ke Su Tang untuk bertindak. Su Tang tahu kalau identitas Lu Ping tidak boleh terbongkar.

Di lantai dasar Wei Tian Qi sedang menawan dayang Zi Yang. Wei Tian Qi sedang merencanakan aksinya untuk membuat Qin Sang terpesona, meski tidak disetujui Zi Yang. Su Tang mendengarkan dari balik tirai. Rupanya, ia ingin membuat keributan dengan bantuan orang-orang yang telah disewanya dan dia akan beraksi seolah-olah dia adalah seorang pendekar penyelamat. ‘Wanita cantik akan tertarik pada pendekar, itu sudah menjadi hal umum. Jangan khawatir, aku akan bayar dua kali lipat’, ujar Wei Tian Qi pada Madam Jin.

Dalam perjalanan, Lu Ping berusaha meyakinkan Qin Sang kalau Wen Ge Cheng adalah pamannya. Lu Ping ingin bertemu Wen Ge Cheng agar bisa tinggal bersamanya. Qin Sang menjelaskan bahwa dia menawan Lu Ping agar bisa menyelesaikan kasus Shanhai. Kalau memang Lu Ping tidak bersalah, kenapa dia dikejar-kejar Gerombolan Shanhai. Dan kalau Lu Ping bisa menjelaskan dengan benar, keluarga Qin akan berusaha melindunginya dari Gerombolan Shanhai. Sewaktu Jendral Qin Qi menemukan Wen Ge Cheng, dia hanya seorang diri, tanpa keluarga. Juga agar Jendral Qin Qi tidak disalahkan di Istana dalam caranya merengkut prajurit & pejabat kerajaan, keluarga Qin tidak bisa dengan mudah memberikan alamat si penasihat.  

‘Kalau kamu tidak melepaskan Lu Ping, aku akan melukai kedua orang ini!’ tiba-tiba Su Tang muncul membawa Wei Tian Qi dan dayang Zi Yang. Zi Yang minta Qin Sang untuk tidak mempedulikan kondisinya. Kepentingan keluarga Qin adalah yang utama. Lu Ping berkata kalau nyawa setiap orang adalah milik orang tersebut. Bagaimana mungkin dengan mudahnya Zi Yang menyerahkan nyawanya untuk yang lain? Lalu Lu Ping melempar batu ke sarang lebah. Wei Tian Qi panik diserang lebah dan ditendang jatuh oleh Lu Ping. Qin Sang dan Zi Yang pun berusaha menyelamatkannya. Lu Ping mengingatkan Qin Sang bahwa mereka akan bertemu lagi kalau memang itu yang dikehendaki Lu Ping, bukan sebaliknya. Jadi, jangan sampai Qin Sang jatuh ke tangan Lu Ping.

Di restoran Ru Yu, Mo Lin mencari Qin Sang bersama Xi Fan. Tetapi mereka tidak bisa menemukannya. Mo Lin berkata kalau Qin Sang pun tahu Dewa Bandit itu adalah Lu Ping. Xi Fan menganggap Mo Lin hanya berniat mencari alasan agar tidak dibawa ke pengadilan.  Saat mereka hendak pergi, ada keributan di lantai bawah.

Si Tu Luo dan Si Tu Xing kembali ke restoran Ru Yu dan menyandera seluruh restoran. Si Tu Xing menarik Madam Jin dan mengancam untuk memberitahukan di mana Dewa Bandit bersembunyi. Mo Lin dan Xi Fan berlari ke arah balkon dan terlihat oleh Madam Jin. Madam Jin berteriak agar Xi Fan menyelamatkannya. Si Tu Luo dan Si Tu Xing mendatangi mereka. Mo Lin dan Xi Fan terjun ke lantai dasar untuk menghindari utusan Shanhai ini. Saat terjun, busur Mo Lin terpicu dan tepat mengenai jantung Xi Tu Luo yang sedang meloncat. Si Tu Luo pun meninggal. Si Tu Xing dengan sangat marah mendatangi mereka.

Xi Fan mengingat dengan baik bahwa Si Tu Xing lah yang bertanggung jawab atas kematian anggota keluarga dan temannya. Mengingat peristiwa itu, Xi Fan tidak sanggup mengangkat pedang. Si Tu Xing menertawai Xi Fan, mengangapnya pengecut dan menancapkan Sabit peraknya ke pundak Xi Fan. Di saat kritis prajurit Wei datang membantu dan menawan Si Tu Xing.

Dalam perjalanan pulang, Su Tang menganjurkan agar Lu Ping minta perlindungan dari keluarga Qin. Lu Ping tidak yakin keluarga Qin sanggup mengalahkan Gerombolan Shanhai, dia tidak mau ambil resiko. Sementara, Mo Lin mengejar Xi Fan yang terluka dan minta istirahat dulu agar tidak kehabisan darah. Mo Lin masih bersikeras kalau Lu Ping adalah Dewa Bandit, dan itu membuat Xi Fan meradang. Meski Lu Ping tidak diketahui asal-usulnya, tapi dia adalah murid perguruan Zhaifeng, jadi Mo Lin sebagai orang luar sebaiknya tidak usah ikut campur. Xi Fan mengusir Mo Lin, Mo Lin menolak.

Di tepi danau, Lu Ping mengutarakan niatnya untuk meninggalkan Perguruan Zhaifeng sebelum

Gerombolan Shanhai menemukan mereka. Caranya dengan mengikuti ‘Kompetisi Pertandingan Tenaga Dalam’. Untuk dapat masuk, Lu Ping harus lulus ujian daerah Chan terlebih dahulu. Su Tang mengingatkan bahwa untuk ujian kali ini, yang melakukan pengujian adalah kerajaan, apakah Lu Ping berniat menjadi pejabat kerajaan? Lu Ping teringat kalau Qin Sang memberi tahukan agar ujian berlangsung aman dan tidak mengundang protes, penasihat Wen Ge Cheng dan keluarga Qin akan menjadi peyelenggara. Karenanya, dengan cara apa pun, Lu Ping harus meloloskan diri dari ujian daerah agar bisa bertemu dengan Wen Ge Cheng di kompetisi itu.

Di kediaman gubernur Wei, Qin Sang pamit karena Su Ti Luo telah meninggal dan Su Ti Xing masuk penjara. Wei Tian Qi berusaha menahan, tetapi ditolak oleh Qin Sang dengan alasan akan merepotkan dan sudah dijemput oleh kakaknya, Jendral Qin Qi. Di perjalanan Qin Sang berpikir siapa yang membocorkan rahasia pertemuan di restaurant Ru Yu dan keberhasilan ini lalu diaku sebagai jasa gubernur Wei. Qin Sang tetap ingin menangkap Lu Ping, karena yakin dengan begitu maka mereka akan menemukan informasi lebih banyak tentang Gerombolan Shanhai.

Gubernur Wei menjadi khawatir akan dihukum oleh Gerombolan Shanhai karena menyebabkan anggotanya meninggal. Dia pun mengatur agar Wei Ming melepaskan Si Tu Xing. Wei Ming melapor bahwa Si Tu Xing berhasil melarikan diri sebelum ditolong dan melukai Wei Ming. Wei Ming sudah mengirimkan mata-mata untuk mengikutinya. 

Si Tu Xing ternyata pergi ke perguruan Zhaifeng untuk membalaskan dendam. Si Tu Xing menyandera dan melukai murid-murid, dan memaksa Xi Fan yang dia lukai dengan sabit peraknya menarik murid-murid yang terluka. Seberapa banyak murid bisa diselamatkan, bergantung pada kemampuan Xi Fan menarik rekan-rekannya. Dengan segenap tenaga, Xi Fan berusaha mengeluarkan rekan-rekannya, meski terluka parah. Lu Ping berusaha membantu, tetapi dia terpaku teringat betapa saat dia disiksa di penjara Shanhai, Si Tu Xing hanya berdiri tertawa melihat penderitaanya. Mo Lin berusaha melawan dengan senjata busur, tetapi Mo Lin bukan lawan Si Tu Xing, meski satu busur bisa melukai Si Tu Xing. Lu Ping menyadari mimpi buruknya bukan untuk dihindari, tetapi untuk dihadapi. Hanya dengan demikian dia bisa lepas dari mimpi-mimpi buruknya selama tiga tahun ini.

Lu Ping berganti menjadi Dewa Bandit dan muncul melawan Si Tu Xing. Si Fan teringat kalau Guru Gao menyimpan Pisau Api. Xi Fan minta Mo Lin menggunakan tenaga dalam Pivot untuk mencari letak Pisau Api tersebut. Dengan menggunakan busur Mo Lin dan kekuatan Su Tang, mereka berhasil mengaktifkan Pisau Api dan mengenai Si Tu Xing dan Dewa Bandit. Saat itu topeng Dewa Bandit terlepas. Xi Fan dan Si Tu Xing mengenali Lu Ping. Si Tu Ping lari untuk memberi tahu Gerombolan Shanhai.

Saat mengejar Si Tu Xing, segel rantai kembali menguat. Untung di saat genting tersebut, Guru Gao datang dan melempar Si Tu Xing ke dalam danau. Guru Gao memarahi Xi Fan, Lu Ping, Su Tang dan Molin karena saat dia pergi, penyusup bisa masuk ke dalam perguruan tanpa ada penjagaan. Saat Mo Lin ingin menangkap Lu Ping, Xi Fan dan Su Tang membela Lu Ping. Guru Gao memanggil Lu Ping dan memberikan obat untuk Mo Lin dan XI Fan.

Guru Gao menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Lu Ping menjelaskan bahwa dia berterima kasih untuk usaha Guru Gao menyembunyikan mereka selama tiga tahun dengan alasan mereka berhutang 5000 tail perak. Tetapi, saat ini dia ingin mengikuti kompetisi, dan lolos ujian daerah Chan. Juga, Lu Ping tidak ingin keberadaannya menyulitkan perguruan Zhaifeng.

Lu Ping kembali ke danau untuk berlatih mencoba menyimpan tenaga dalam agar dapat dipakai mengikuti ujian daerah Chan. Xi Fan berusaha membantu, tetapi ditolak, bagi Lu Ping, Xi Fan dan perguruan Zhaifeng tidak berhutang apa-apa. Semua dia lakukan karena ingin menang kompetisi. Saat Xi Fan menemui Guru Gao untuk menanyakan cara menyembuhkan Lu Ping, Guru Gao memberinya Rumput Liar Mo.
To be continued




No comments:

Post a Comment