Sunday, 17 May 2020

Legend of Awakening ep 07


LEGEND OF AWAKENING

Network: iQiyi
Aired: 23 April 2020
Berdasarkan novel ‘Heaven Awakening Path’ ditulis oleh Hu Die Lian
(info dari mydramalist.com)

Pemain Utama:
Arthur Chen – Lu Ping
Ancy Deng – Su Tang
Cheng Xiao – Qin Sang
Dylan Xiong – Yan Xi Fan
Jerry Yu – Mo Lin
Shang Xuan – Ling Zi Yang

Di samping bukit, Wei Tian Qi sudah menunggu dengan beberapa rekannya. Mereka melancarkan serangan saat murid-murid dengan seragam Zhaifeng datang. Saat Wei Tian Qi menjulurkan pedangnya, Guru Gao menangkis. Kabut memudar, dan Wei Tian Qi baru menyadari kalau dia menjulurkan pedang ke ayahnya, Gubernur Wei. Guru Gao menyatakan kalau dia mengorbankan dirinya demi Gubernur Wei. Xi Fan menanyakan arti semua ini, dari mulai menaruh racun di Menara Persilatan, berbuat curang di test kelulusan daerah, sampai hamper melukai ayahnya sendiri. Guru Gao menyatakan perguruan Zhaifeng akan melupakan semua ini kalau Gubernur Gao mau mengganti rugi dan tidak mengganggu Zhaifeng lagi. Gubernur Wei terpaksa menyetujui hal ini.

Xi Fan menanyakan kenapa Guru Gao selalu menyelamatkan Lu Ping, sampai pura-pura menjadi Guru yang jahat, saat Guru Gao sedang menghitung uang. Lu Ping menyadari kalau Guru Gao berpura-pura mengusirnya untuk menyelamatkan murid Zhaifeng. Dan tiba-tiba terdengar teriakan di restoran Ru Yu, tempat Lu Ping, Su Tang dan Mo Lin bersembunyi dari keluarga Wei. Guru Gao berpura-pura bersembunyi di balik Xi Fan karena Mo Lin mengancam akan memanah Guru Gao kalau berani melukai Lu Ping.

Yang ada Lu Ping minta Madam Jin menyediakan makan lengkap dengan anggur. Lu Ping juga menyadari kalau yang mengirimkan surat ke Jendral Qin Qi adalah Guru Gao. Kedua-duanya bersikeras kalau Lu Ping tetap akan memisahkan diri dari Zhaifeng agar tidak menyulitkan perguruan, sementara Guru Gao bersikeras mempertahankan Lu Ping dengan alasan hutang Lu Ping banyak (hihi, kelihatan sekali keduanya sama-sama berusaha jadi ‘the bad guy’).

Guru Gao memeluk Mo Lin dan Su Tang yang juga terus berbantahan. Mo Lin ingin agar Su Tang mengikutinya, Su Tang tentunya memilih mengikuti kakaknya. Mo Lin beralasan mereka sudah didiskualifikasi, jadi tidak ada alasan pergi ke kompetisi. Guru Gao meyakinkan mereka kalau dia cukup punya koneksi penting yang membuat mereka tetap bisa ikut kompetisi. Koneksinya adalah teman yang selalu dia kunjungi (dan kembali pulang dalam keadaan babak belur) itu.

Chu Min, seorang instruktur di Akademi Tianzhao. Tidak ada yang percaya Guru Gao bisa punya koneksi sepenting itu. Guru Gao berpikiran meski Zhaifeng didiskualifikasi, tapi kalau mereka berhasil dididik oleh Guru Chu Min, maka mereka bisa bertanding di bawah nama Tianzhao. Xi Fan menolak ikut karena dia merasa dia tidak berarti, kakinya terluka dan dia sudah tidak bisa menggunakan pedang lagi. Guru Gao menasihatinya, bahwa kalau tidak ada Xi Fan di perguruan Zhaifeng, Lu Ping tidak akan bisa menjadi orang yang seperti sekarang. Tanpa Xi Fan, perguruan Zhaifeng bukanlah perguruan Zhaifeng. Guru Gao minta Xi Fan melepaskan beban dari pundaknya.

Saat Lu Ping membuatkan kursi roda untuk Xi Fan dan meminta Mo Lin dan Su Tan memberikan ke Xi Fan, karena dia merasa bersalah selalu menyulitkan Xi Fan, Madam Jin datang dengan pesan dari Guru Gao dan memberikan lencana Zhaifeng, ‘Siapa yang memasang ikatan, maka dialah yang harus melepaskan ikatan tersebut’, kata Madam Jin.

Lu Ping mendatangi Guru Gao dan Xi Fan dan mengembalikan lencana ke Xi Fan. Menurut Lu Ping, Xi Fan adalah yang paling pantas memakai lencana itu, tanpa Xi Fan, dia tidak akan berkembang menjadi Lu Ping yang sekarang. Xi Fan balik bertanya, kalau selama ini Lu Ping selalu bilang ambisinya ikut kompetisi adalah ambisi pribadi. Kenapa sekarang memikirkan Xi Fan? Lu Ping, tetap dengan arogansinya, berkata kalau dia tidak akan menarik perkatannya, tetapi sekarang adalah saat yang baik untuk mulai lebih dekat. Mereka bertiga pun melalui jembatan menuju kompetisi. (Cheezy, tetapi kata-kata seperti ini yang membuat aku menyukai C-drama).

Dalam kondisi terluka parah Si Tu Xing sampai di istana Gerombolan Shanhai. Kepala divisi Air dan Api berniat melarang dan menghukumnya. Si Tu Xing memberikan info kalau yang menggagalkan rencana, membunuh Si Tu Chao dan Si Tu Luo adalah Si Pembangkit, Lu Ping, yang berlari dari penjara Shanhai dan sekarang menuju kota Kaifeng untuk mengikuti kompetisi. Pemimpin Shanhai memerintahkan Ketua divisi Air untuk menjalankan rencana mereka di kota Kaifeng dengan hati-hati, tanpa menimbulkan kecurigaan. Ketua divisi Air pergi melaksanakannya.

Di Istana, Raja menanyakan kesiapan kompetisi kepada penasihat Wen Ge Cheng. Penasihat menyatakan bahwa semua sudah disiapkan dengan baik. Menteri Xia tidak menyetujui perekruitan melalui kompetisi. Baginya, selama ini lulusan terbaik dari akademi Tianzhao telah banyak memberikan jendral yang kompeten. Penasihat Wen Ge Cheng berdalih bahwa yang dilakukan Jendral Qi adalah memberi kesempatan bagi mereka-mereka yang memiliki keahlian silat hebat yang tidak tergabung di akademi, agar tidak menyia-yiakan kemampuan mereka untuk berbakti kepada Negara.

Jendral Qin Qi menghadap dan memberikan sanggahan bahwa semua orang yang dia pilih menjadi letnan jendral dari kalangan biasa, banyak yang berprestasi, sementara yang dari kalangan bangsawan justru banyak yang bermalasan dan korup. Terlebih lagi, Jendral Qin Qi percaya di saat rusuh sekarang, dengan membuka kompetisi, maka energy yang digunakan untuk saling berbaku antar daerah di kerajaan Shuo bisa difokuskan dalam bentuk kompetisi. Raja Shuo menyetujui ucapan Jendral Qin Qi dan mendukung mereka melanjutkan kompetisi ini.

Saat Jendral Qin Qi membawa penasihat Wen Ge Cheng ke kediamannya, mereka melihat Qin Sang berlatih dan mengalahkan lima orang prajurit. Qin Sang ingin sehebat kakaknya yang waktu seumurnya sanggup mengalahkan sepuluh orang sekaligus. Qin Sang kelepasan bicara dan membuat Jendral Qin Qi marah karena berlatih jurus Permainan Pedang Pita Matahari. Jurus itu adalah jurus keluarga Qin, dayang Zi Yang tidak berhak belajar jurus itu. Penasihat Wen Ge Cheng menawarkan agar hukuman ke mereka berdua ditangguhkan. Kalau Qin Sang menang kompetisi, hukuman ditiadakan. Sebaliknya, kalau kalah mereka berdua harus menjalankan hukuman dari Jendral. Qin Sang menyetujui taruhan tersebut.
 
Qin Shang menanyakan apakah penasihat Wen Ge Cheng mengetahui mengenai segel yang bisa menahan tenaga dalam seseorang. Penasihat Wen Ge Cheng mengetahui sedikit mengenai hal itu. Segel darah yang sangat jarang dan rumit. Qin Sang merahasiakan darimana dia mengetahui segel tersebut.

Pemimpin Shanhai mengirimkan surat kepada Gubernur Wei untuk mempersiapkan rencana mereka dan bersiap-siap di daerah Chan menunggu instruksi selanjutnya. Wei Tian Qi minta izin untuk pergi ke kota Kaifeng untuk mengikuti kompetisi. Gubernur Wei mengizinkan dan menyuruhnya pergi bersama beberapa prajurit.


Mo Lin menolak berjalan dan mengeluh kecapaian. Lu Ping membujuk Mo Lin dengan memberi pilihan mau tidur di jalan, atau di hotel dengan makanan enak, sambil melambaikan lencana keluarga Qin (yang dicuri dari Qin Sang). Mo Lin dan Guru Gao pun tertawa sambil membayangkan makanan apa saja yang mereka hendak pesan. Xi Fan mengingatkan kalau itu artinya mencuri, tidak ada seorang pun yang mendengar protes Xi Fan. 

Qin Sang sampai di depan akademi Tianzhao, dan menolak masuk. Dia pernah bersekolah di sana selama tiga tahun, tidak lebih. Karena akademi Tianzhao hanya menerima murid dari kalangan bangsawan. Bagi Qin Sang ini bukan akademi pendidikan yang benar, kalau muridnya diterima berdasarkan latar belakang. Qin Sang disapa Luo Ting dan diajak bergabung menjadi satu team. Qin Sang menolak, dia akan mencari dua anggota team lainnya, dengan alasan pastinya Luo Ting punya kandidat lebih baik. Luo Ting dengan nyinyir menyindir bahwa seorang budak tidak pantas menjadi anggota team kompetisi. Qin Sang membantah dan menyampaikan prinsip yang keluarga Qin yakini. Qin Sang pun meninggalkan mereka.

Di penginapan Hongfu, Xi Fan menolak untuk masuk. Sementara Mo Lin dan Su Tang mengagumi kemegahan dan kemewahan hotel Hongfu. Akhirnya Xi Fan menyerah dan ikut masuk ke hotel setelah Lu Ping memberi obat untuk kakinya dan mengodanya bahwa untuk bisa mengajar Lu Ping, dia harus sembuh dulu dari lukanya. Mo Lin mengajak mereka makan bubur terkenal di kota Kaifeng, bubur kepiting. Wen Tian Qi pun datang makan di tempat yang sama dan membuat keributan. Dari awal datang, kerjanya mengeluhkan semua hal. Saat dia hendak mengambil semangkuk bubur untuk dilemparkan ke Lu Ping, tangan seorang wanita menahannya…

To be continued




No comments:

Post a Comment