LEGEND OF
AWAKENING
Network: iQiyi
Aired: 23 April 2020
Berdasarkan novel ‘Heaven Awakening Path’
ditulis oleh Hu Die Lian
(info dari mydramalist.com)
Pemain Utama:
Arthur Chen – Lu Ping
Ancy Deng – Su Tang
Cheng Xiao – Qin Sang
Dylan Xiong – Yan Xi Fan
Jerry Yu – Mo Lin
Shang Xuan – Ling Zi Yang
Di samping bukit, Wei Tian Qi sudah menunggu
dengan beberapa rekannya. Mereka melancarkan serangan saat murid-murid dengan
seragam Zhaifeng datang. Saat Wei Tian Qi menjulurkan pedangnya, Guru Gao
menangkis. Kabut memudar, dan Wei Tian Qi baru menyadari kalau dia menjulurkan
pedang ke ayahnya, Gubernur Wei. Guru Gao menyatakan kalau dia mengorbankan
dirinya demi Gubernur Wei. Xi Fan menanyakan arti semua ini, dari mulai menaruh
racun di Menara Persilatan, berbuat curang di test kelulusan daerah, sampai hamper
melukai ayahnya sendiri. Guru Gao menyatakan perguruan Zhaifeng akan melupakan
semua ini kalau Gubernur Gao mau mengganti rugi dan tidak mengganggu Zhaifeng
lagi. Gubernur Wei terpaksa menyetujui hal ini.
Xi Fan menanyakan
kenapa Guru Gao selalu menyelamatkan Lu Ping, sampai pura-pura menjadi Guru
yang jahat, saat Guru Gao sedang menghitung uang. Lu Ping menyadari kalau Guru
Gao berpura-pura mengusirnya untuk menyelamatkan murid Zhaifeng. Dan tiba-tiba
terdengar teriakan di restoran Ru Yu, tempat Lu Ping, Su Tang dan Mo Lin
bersembunyi dari keluarga Wei. Guru Gao berpura-pura bersembunyi di balik Xi
Fan karena Mo Lin mengancam akan memanah Guru Gao kalau berani melukai Lu Ping.
Yang ada Lu Ping
minta Madam Jin menyediakan makan lengkap dengan anggur. Lu Ping juga menyadari
kalau yang mengirimkan surat ke Jendral Qin Qi adalah Guru Gao. Kedua-duanya
bersikeras kalau Lu Ping tetap akan memisahkan diri dari Zhaifeng agar tidak
menyulitkan perguruan, sementara Guru Gao bersikeras mempertahankan Lu Ping
dengan alasan hutang Lu Ping banyak (hihi, kelihatan sekali keduanya sama-sama berusaha
jadi ‘the bad guy’).
Guru Gao memeluk
Mo Lin dan Su Tang yang juga terus berbantahan. Mo Lin ingin agar Su Tang
mengikutinya, Su Tang tentunya memilih mengikuti kakaknya. Mo Lin beralasan
mereka sudah didiskualifikasi, jadi tidak ada alasan pergi ke kompetisi. Guru
Gao meyakinkan mereka kalau dia cukup punya koneksi penting yang membuat mereka
tetap bisa ikut kompetisi. Koneksinya adalah teman yang selalu dia kunjungi
(dan kembali pulang dalam keadaan babak belur) itu.
Chu Min, seorang
instruktur di Akademi Tianzhao. Tidak ada yang percaya Guru Gao bisa punya
koneksi sepenting itu. Guru Gao berpikiran meski Zhaifeng didiskualifikasi,
tapi kalau mereka berhasil dididik oleh Guru Chu Min, maka mereka bisa
bertanding di bawah nama Tianzhao. Xi Fan menolak ikut karena dia merasa dia
tidak berarti, kakinya terluka dan dia sudah tidak bisa menggunakan pedang
lagi. Guru Gao menasihatinya, bahwa kalau tidak ada Xi Fan di perguruan
Zhaifeng, Lu Ping tidak akan bisa menjadi orang yang seperti sekarang. Tanpa Xi
Fan, perguruan Zhaifeng bukanlah perguruan Zhaifeng. Guru Gao minta Xi Fan
melepaskan beban dari pundaknya.
Saat Lu Ping
membuatkan kursi roda untuk Xi Fan dan meminta Mo Lin dan Su Tan memberikan ke
Xi Fan, karena dia merasa bersalah selalu menyulitkan Xi Fan, Madam Jin datang
dengan pesan dari Guru Gao dan memberikan lencana Zhaifeng, ‘Siapa yang
memasang ikatan, maka dialah yang harus melepaskan ikatan tersebut’, kata Madam
Jin.
Lu Ping
mendatangi Guru Gao dan Xi Fan dan mengembalikan lencana ke Xi Fan. Menurut Lu
Ping, Xi Fan adalah yang paling pantas memakai lencana itu, tanpa Xi Fan, dia
tidak akan berkembang menjadi Lu Ping yang sekarang. Xi Fan balik bertanya,
kalau selama ini Lu Ping selalu bilang ambisinya ikut kompetisi adalah ambisi
pribadi. Kenapa sekarang memikirkan Xi Fan? Lu Ping, tetap dengan arogansinya,
berkata kalau dia tidak akan menarik perkatannya, tetapi sekarang adalah saat
yang baik untuk mulai lebih dekat. Mereka bertiga pun melalui jembatan menuju
kompetisi. (Cheezy, tetapi kata-kata seperti ini yang membuat aku menyukai
C-drama).
Dalam kondisi
terluka parah Si Tu Xing sampai di istana Gerombolan Shanhai. Kepala divisi Air
dan Api berniat melarang dan menghukumnya. Si Tu Xing memberikan info kalau
yang menggagalkan rencana, membunuh Si Tu Chao dan Si Tu Luo adalah Si
Pembangkit, Lu Ping, yang berlari dari penjara Shanhai dan sekarang menuju kota
Kaifeng untuk mengikuti kompetisi. Pemimpin Shanhai memerintahkan Ketua divisi
Air untuk menjalankan rencana mereka di kota Kaifeng dengan hati-hati, tanpa
menimbulkan kecurigaan. Ketua divisi Air pergi melaksanakannya.
Di Istana, Raja
menanyakan kesiapan kompetisi kepada penasihat Wen Ge Cheng. Penasihat
menyatakan bahwa semua sudah disiapkan dengan baik. Menteri Xia tidak
menyetujui perekruitan melalui kompetisi. Baginya, selama ini lulusan terbaik
dari akademi Tianzhao telah banyak memberikan jendral yang kompeten. Penasihat
Wen Ge Cheng berdalih bahwa yang dilakukan Jendral Qi adalah memberi kesempatan
bagi mereka-mereka yang memiliki keahlian silat hebat yang tidak tergabung di
akademi, agar tidak menyia-yiakan kemampuan mereka untuk berbakti kepada
Negara.
Jendral Qin Qi
menghadap dan memberikan sanggahan bahwa semua orang yang dia pilih menjadi
letnan jendral dari kalangan biasa, banyak yang berprestasi, sementara yang
dari kalangan bangsawan justru banyak yang bermalasan dan korup. Terlebih lagi,
Jendral Qin Qi percaya di saat rusuh sekarang, dengan membuka kompetisi, maka
energy yang digunakan untuk saling berbaku antar daerah di kerajaan Shuo bisa
difokuskan dalam bentuk kompetisi. Raja Shuo menyetujui ucapan Jendral Qin Qi
dan mendukung mereka melanjutkan kompetisi ini.
Saat Jendral Qin
Qi membawa penasihat Wen Ge Cheng ke kediamannya, mereka melihat Qin Sang
berlatih dan mengalahkan lima orang prajurit. Qin Sang ingin sehebat kakaknya
yang waktu seumurnya sanggup mengalahkan sepuluh orang sekaligus. Qin Sang
kelepasan bicara dan membuat Jendral Qin Qi marah karena berlatih jurus Permainan
Pedang Pita Matahari. Jurus itu adalah jurus keluarga Qin, dayang Zi Yang tidak
berhak belajar jurus itu. Penasihat Wen Ge Cheng menawarkan agar hukuman ke
mereka berdua ditangguhkan. Kalau Qin Sang menang kompetisi, hukuman
ditiadakan. Sebaliknya, kalau kalah mereka berdua harus menjalankan hukuman
dari Jendral. Qin Sang menyetujui taruhan tersebut.
Qin Shang menanyakan apakah penasihat Wen Ge
Cheng mengetahui mengenai segel yang bisa menahan tenaga dalam seseorang.
Penasihat Wen Ge Cheng mengetahui sedikit mengenai hal itu. Segel darah yang sangat
jarang dan rumit. Qin Sang merahasiakan darimana dia mengetahui segel tersebut.
Pemimpin Shanhai mengirimkan surat kepada
Gubernur Wei untuk mempersiapkan rencana mereka dan bersiap-siap di daerah Chan
menunggu instruksi selanjutnya. Wei Tian Qi minta izin untuk pergi ke kota
Kaifeng untuk mengikuti kompetisi. Gubernur Wei mengizinkan dan menyuruhnya
pergi bersama beberapa prajurit.
Mo Lin menolak berjalan dan mengeluh
kecapaian. Lu Ping membujuk Mo Lin dengan memberi pilihan mau tidur di jalan,
atau di hotel dengan makanan enak, sambil melambaikan lencana keluarga Qin
(yang dicuri dari Qin Sang). Mo Lin dan Guru Gao pun tertawa sambil membayangkan
makanan apa saja yang mereka hendak pesan. Xi Fan mengingatkan kalau itu
artinya mencuri, tidak ada seorang pun yang mendengar protes Xi Fan.
Di penginapan Hongfu, Xi Fan menolak untuk
masuk. Sementara Mo Lin dan Su Tang mengagumi kemegahan dan kemewahan hotel
Hongfu. Akhirnya Xi Fan menyerah dan ikut masuk ke hotel setelah Lu Ping
memberi obat untuk kakinya dan mengodanya bahwa untuk bisa mengajar Lu Ping,
dia harus sembuh dulu dari lukanya. Mo Lin mengajak mereka makan bubur terkenal
di kota Kaifeng, bubur kepiting. Wen Tian Qi pun datang makan di tempat yang
sama dan membuat keributan. Dari awal datang, kerjanya mengeluhkan semua hal.
Saat dia hendak mengambil semangkuk bubur untuk dilemparkan ke Lu Ping, tangan
seorang wanita menahannya…
To be continued
No comments:
Post a Comment