Monday, 25 May 2020

Legend of Awakening Ep 16


LEGEND OF AWAKENING

Network: iQiyi
Aired: 23 April 2020
Berdasarkan novel ‘Heaven Awakening Path’ ditulis oleh Hu Die Lian
(info dari mydramalist.com)

Pemain Utama:
Arthur Chen – Lu Ping
Ancy Deng – Su Tang
Cheng Xiao – Qin Sang
Dylan Xiong – Yan Xi Fan
Jerry Yu – Mo Lin
Shang Xuan – Ling Zi Yang

Lu Ping menanyakan kenapa selama ini Guru Guo menyembunyikan identitasnya ke Lu Ping dan siapa Guru Guo sebenarnya? Guru Guo menjawab dia akan menjelaskan semua. Sekarang yang terpenting adalah bertahan hidup. Kepala divisi Api melihat kalau Dewa Bandit adalah pemimpin perguruan yang bercita-cita melewati Beidou dan menertawakan mereka. Guru Guo menyalurkan tenaga dalam ke Lu Ping, menyebabkan Lu Ping melepaskan jurus ‘Dewa yang Menyamar’ dan memukul kepala divisi Api. Kepala Divisi Api menyerang balik dan bisa mengalahkan mereka berdua. Guru Guo memilih mati daripada membiarkan Lu Ping menjadi tawanan Shanhai. Mereka berdua melompat ke jurang, disaksikan Xi Fan dan Jendral Qin Qi.

Jendral Qin Qi bertarung melawan Kepala Divisi Api. Saat dia mulai terdesak, Yan Qui Ci, pemimpin Wisma Wuji datang membantu. Kepala Divisi Api pun melarikan diri. Yan Qui Ci datang menjemput putranya, Yan Xi Fan. Xi Fan menyesal karena tidak berhasil menyelamatkan Lu Ping dan Guru Guo. Yan Qui Ci minta Xi Fan pulang bersamanya ke Wisma Wuji. Gerombolan Shanhai berhasil dipukul mundur, dan murid-murid Zhaifeng sudah pergi semua. Yan Qui Ci menjanjikan akan mengirim orang ke dasar jurang untuk mencari Lu Ping dan Guru Guo.

Guru Gao menggunakan seluruh tenaga dalamnya untuk menahan jatuh Lu Ping, mereka berdua teringat semua kejadian sejak Guru Guo menyelamatkan dan membesarkan mereka selama tiga tahun ini. Mereka sampai di dasar jurang.

Lu Ping tidak bisa bergerak, sementara Guru Guo semakin melemah. Lu Ping menyadari Guru Gao sengaja membuatnya tidak bisa bergerak selain karena tenaganya habis juga agar Lu Ping bisa menghemat tenaganya dan selamat. Guru Guo memberikan pesan terakhir untuk Lu Ping. Bukan masa lalu yang penting, tetapi masa depan. Di masa depan, teruslah berjalan, jangan melihat ke belakang.

Guru Guo tersenyum, meminum tetesan terakhir anggurnya dan berpulang. Lu Ping berhasil melepaskan totokan Guru Guo dan berusaha membangunkan Guru Guo.

AsJend Wen Rui mengabarkan kalau pasukan yang dikirim ke dasar jurang hanya menemukan sisa darah dan beberapa binatang liar. Besar kemungkinan Lu Ping dan Guru Guo meninggal tanpa menyisakan jasad. Qin Sang yang telah sampai di perguruan Zhaifeng menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Jendral Qin Qi menjelaskan kalau Lu Ping dan Guru Gao didesak oleh gerombolan Shanhai dan jatuh ke dalam jurang.

Jendral Qin Qi menyatakan untuk menghindari hukuman, Lu Ping terjun ke jurang. Perguruan Zhaifeng dibubarkan agar tidak seorang murid pun terlibat dengan Lu Ping. Lu Ping mendengar semua itu di balik batu besar. Setelah semuanya pergi, Lu Ping masuk ke perguruan Zhaifeng.

Lu Ping tahu kalau Guru Guo minta dia berjalan maju. Tapi, seseorang tanpa masa lalu, tanpa keluarga, bagaimana dia bisa berjalan maju? Lu Ping berjanji membalaskan dendam Guru Guo dan perguruan Zhaifeng pada gerombolan Shanhai. Setelah memberi hormat pada altar persembahan, Lu Ping berjalan meninggalkan hall Zhaifeng.

Di ibukota, Guru Chu Min melihat Jendral Qin Qi kembali bersama pasukan. Guru Chu Min menyadari arti kepulangan Jendral. Guru Chu Min kembali ke gedung Sutra dan membetulkan selimut Zi Yang. Meski Guru Guo menggunakan jurus ‘Dewa yang Menyamar’ untuk membalik jalan darah Zi Yang, Zi Yang tetap terluka parah. Guru Chu Min menyampaikan pesan Guru Guo, kalau Zi Yang tidak berhutang nyawa padanya. Zi Yang memuji kehebatan Guru Gao. Guru Chu Min menjawab kalau Guru Guo hanyalah orang tua yang bodoh yang suka mengambil resiko.

Perdana Menteri Xia menyampaikan kepada Kaisar kalau Wen Ge Cheng dibunuh oleh pemenang kompetisi tenaga dalam. Sudah seharusnya kompetisi itu dibubarkan. Jendral Qin Qi masuk dan memberi hormat. Jendral Qin Qi melaporkan kalau rupanya Lu Ping adalah anggota Shanhai. Jendral Qin Qi melaksanakan kompetisi untuk menarik perhatian Lu Ping. Meski berhasil memukul mundur dan menangkap beberapa mata-mata, Wen Ge Cheng menjadi korban atasnya (oh, really?). Jendral Qin Qi meminta maaf merahasiakan strategi ini dan minta dihukum.

Kaisar memuji Jendral Qin Qi yang selalu membela dan mendahulukan Negara. Karenanya Perdana Mentri Xia tidak boleh terlalu keras. Kaisar memerintahkan Perdana Mentri pergi, Kaisar perlu bicara empat mata dengan Jendral. Kaisar menanyakan hasil penyelidikan Shanhai. Sejauh yang Jendral Qin Qi tahu, 19 tahun yang lalu gerombolan Shanhai pergi ke perguruan Beidou untuk berkompetisi, setelah itu mereka menghilang tanpa khabar. Tiba-tiba mereka muncul lagi di Utara, pasti ada sesuatu yang mereka incar.

Kaisar minta Jendral Qin Qi focus ke rencana barunya. Marga Liu dari Hedong tidak puas dengan hanya menaklukan Jianghu. Mereka menghubungi Xi Dan. Sejak Negara Shuo didirikan, marga Liu memang mundur ke utara tetapi mereka tidak lupa tanah kita.  Mata-mata yang dilaporkan Jendral Qin Qi banyak yang berasal dari Negara Dan. Pastinya, gerombolan Shanhai didukung oleh Negara Liu.

Karenanya, Jendral Qin Qi musti focus, memusnahkan Shanhai sampai ke akarnya dan memperkuat pertahanan garis perbatasan. Kaisar berpikir untuk bekerja sama dengan Negara-negara lainnya. Itu yang dikuasakan Kaisar ke Jendral Qin Qi.

Xi Fan terbangun dari mimpinya dan meneriakkan nama Lu Ping. Paman Wei menasihati Xi Fan untuk memperhatikan kesehatan dan tidak minum-minum. Telah empat tahun Xi Fan menghilang tanpa memberi khabar. Lencana Jade yang dia gadaikan untuk pembayaran seragam menjadi alat untuk melacak keberadaan Xi Fan.
 
Di satu arena pertarungan illegal, Bandar menerima uang dan menerima taruhan untuk petarung baru. Petarung ini memiliki keenam tenaga dalam, selain tenaga dalam Mental yang belum dikuasai dengan baik, petarung ini bisa menggunakan kelima tenaga dalam lainnya dengan baik. Dia telah menang melawan satu orang atau pun satu kawanan. Nama petarung baru itu Lu Ping.

Di arena, Lu Ping bersiap memulai petarungan.

Bersambung

Komentar aku:
Jendral Qin Qi, ouch, ouch, ouch! Boleh ya menjatuhkan orang yang tidak bersalah dengan alasan membela Negara? You are a General!

Guru Guo Youdao, kalau saja Guru secara rahasia mengajari Lu Ping, mungkin Lu Ping bisa membantu Guru ya? Tapi konsekwensinya banyak.

Jadi ingat komik/film Spiderman, ‘with great power comes great responsibility’ (Uncle Ben, Spiderman). ‘Memiliki kekuatan/kekuasaan besar berarti memiliki tanggung jawab yang besar pula’ (paman Ben, Spiderman). Jadi, kalau tidak siap bertanggung jawab, lebih baik tidak menggunakan kekuatan/kekuasaan secara sembarangan ya paman?



No comments:

Post a Comment