Monday, 25 May 2020

Legend of Awakening Ep 17


LEGEND OF AWAKENING

Network: iQiyi
Aired: 23 April 2020
Berdasarkan novel ‘Heaven Awakening Path’ ditulis oleh Hu Die Lian
(info dari mydramalist.com)

Pemain Utama:
Arthur Chen – Lu Ping
Ancy Deng – Su Tang
Cheng Xiao – Qin Sang
Dylan Xiong – Yan Xi Fan
Jerry Yu – Mo Lin
Shang Xuan – Ling Zi Yang

Tentu saja Lu Ping mengalahkan lawannya dengan mudah.

Yan Qui Ci berdiskusi dengan orang kepercayaannya, Yan Ze, untuk membebaskan rakyat yang ditawan bandit di perbatasan dan memberi mereka uang untuk menyambung hidup. Yan Ze bertanya apakah tuan Yan akan memberi tahu mengenai hal itu ke tentara kota Jin? Tuan Yan percaya kalau dia mempelajari ilmu bela diri untuk membela Negara, bukan untuk mencari muka. Tuan Yan minta Yan Ze untuk memberi tahu kepala-kepala sekte bela diri yang ada untuk bersiap terhadap serangan yang akan terjadi.

Xi Fan berlutut meminta maaf pada ayahnya. Tuan Yan senang karena Xi Fan menjadi lebih dewasa. Xi Fan mengatakan kalau dia telah melewati banyak hal, mengatasi masalah dan bertemu orang-orang yang mendukungnya. Semua membuat dia bisa menggunakan pedang lagi. Xi Fan berjanji membantu ayahnya membangun Negara.

Yan Ze melaporkan kalau Guru Guo Youdou benar mendidik Xi Fan selama ini. Yan Qi Ci merasa memang sudah takdir kalau adik keempatnya yang mengajar anaknya (Oh? Murid keempat? Perguruan apa?) Yan Ze juga memberi tahu kalau Lu Ping memiliki Kekuatan Pengunci Jiwa. Hal itu hanya dimiliki Master Junior di… Yan Qui Ci menghentikan perkataan Yan Ze dan minta untuk tidak membahasnya. Kalau saja waktu itu Tuan Yan tahu mengenai perguruan Zhaifeng, pasti dia sudah datang lebih awal sebelum perguruan diserang. Hal ini akan menjadi alasan kuat untuk menghancurkan Shanhai.

Xi Fan didampingi Yan Ze dan beberapa prajurit mengintai di perbatasan. Mata-mata Wisma Wuji melaporkan kalau 5 kilometer dari perbatasan, mereka melihat anggota gerombolan Shanhai. Xi Fan tahu kalau tekanan dari Jendral Qin Qi membuat mereka sulit menemukan gerombolan Shanhai. Kesempatan ini tidak boleh terlewat.

Kepala Divisi Api Shanhai sedang mendengarkan berita dari anggotanya. Dia melaporkan kalau ada petarung yang memiliki Kekuatan Pengunci Jiwa bernama Lu Ping di kota Jin. Mendengar itu. Kepala Divisi Api berangkat ke kota Jin. Xi Fan dan Yan Ze mengikuti gerombolan Shanhai. Sampai di arena, Xi Fan menyuruh Yan Ze bergabung dengan pasukan Yan dan kalau sampai 30 menit, Xi Fan tidak keluar, maka mereka harus mendobrak arena.
Kepala Divisi Api mengetahui kalau Xi Fan mengikuti mereka dan mengepung Xi Fan. Lu Ping datang membantu. Xi Fan kaget saat mengetahui Lu Ping masih hidup dan semua ini adalah idenya. Lu Ping sengaja menyebarkan berita tentang dirinya, agar gerombolan Shanhai datang dan menawan dirinya. Dia ingin menghancurkan gerombolan Shanhai dari dalam.

Saat Lu Ping melawan Kepala Divisi Api, tentara Yan datang. Xi Fan terinspirasi oleh ucapan Lu Ping kalau mau menghabisi Shanhai ke akarnya, maka dia harus masuk ke dalam istana Shanhai. Maka, Xi Fan mengambil pedang dan menusuk… Lu Ping! Lalu menyuruh Kepala Divisi Api dan Shanhai melarikan diri. Saat mereka hendak membawa Lu Ping, Guru Chu Min datang. Xi Fan menyuruh mereka semua lari. Saat tentara Yan datang, tinggal Guru Chu Min dan Lu Ping yang terluka parah yang ada di arena.

Di perbatasan, Kepala Divisi Api mencurigai Xi Fan. Xi Fan adalah anggota perguruan Zhaifeng yang merupakan teman dekat Lu Ping. Mereka berdua membunuh Kepala Divisi Angin, Wen Ge Cheng. Lalu, kenapa Xi Fan mau bergabung dengan Shanhai?

Xi Fan ingin mencari harta dan ketenaran. Dia juga dendam pada Jendral Qin Qi yang tidak menghargai jasa mereka, tetapi malah ingin membungkam mulut mereka. Lu Ping mungkin bisa memaafkan Jendral Qin Qi, tapi tidak demikian halnya dengan Xi Fan. Gerombolan Shanhai berani mengirim mata-mata ke Negara Shou. Xi Fan ingin bergabung. Untuk menunjukkan niatnya, Divisi Kepala Api minta Xi Fan memberikan darahnya. Xi Fan menusuk dirinya dengan belati Divisi Kepala Api untuk membuktikan keseriusan tekad bergabung dengan Gerombolan Shanhai.

Lu Ping terbangun di Gedung Sutra dan meneriakkan nama Xi Fan. Zi Yang datang dan memeluknya. Zi Yang berkata kalau Guru Guo yang menyelamatkan dan mengirim Xi Yang ke Gedung Sutra untuk dirawat Guru Chu Min.

Guru Chu Min masuk membawa baskom air dan marah-marah karena Xi Fan menusuk Lu Ping dekat jantungnya. Xi Fan adalah ahli pedang, kalau dia benar-benar ingin membunuh Lu Ping, pedangnya tidak akan meleset. Lu Ping tahu kalau Xi Fan sengaja menusuk Lu Ping di depan Gerombolan Shanhai agar bisa bergabung dan menjadi mata-mata.

Di suatu tempat di penginapan, Mo Lin yang basah kuyup kehujanan memesan semangkuk mie. Mo Lin sudah berkeliling kota sebanyak tiga kali, tapi tidak ada khabar sama sekali mengenai Lu Ping. Su Tang berdiri dan menggebrak meja. Mo Lin dilarang makan sampai menemukan Lu Ping. Mo Lin menolak, Su Tang pun berlari bersikeras mencari Lu Ping. Mereka berjalan sampai di hutan. Tiba-tiba Mo Lin pingsan.

Guru Chu Min membawa Lu Ping ke perguruan Beidou. Zi Yang khawatir Lu Ping akan ditolak, karena dia adalah buronan Negara Shuo. Kelima Pemimpin Puncak Beidou sedang berdiskusi. Sejak kematian Master Leng, Beidou menjadi semakin menurun kredibilitasnya. Penduduk di Jiangchu lebih menanggap Yan Qi Ci dari Wisma Wuji sebagai pemimpin.

Tujuh Puncak Beidou melambangkan tujuh bintang di rasi bintang Beruang Besar (Ursa Major). Pemimpin Puncak Yaoguang telah menghilang selama beberapa tahun. Sudah saatnya memilih pemimpin baru dan mencari murid-murid baru yang berbakat.

Seorang murid berlari dan minta tolong. Seorang wanita gila menerobos gerbang Beidou, mengamuk dan melukai murid-murid. Sekarang wanita gila itu pergi ke Ruang Diet Meditasi membawa pria yang terluka. Zi Yang telah membawa Lu Ping ke dalam ruang dan bertanya apa yang harus dilakukan? Master Chu Min menyuruh Zi Yang mencari orang yang paling terlihat mumpuni dan minta dia merawat Lu Ping. Zi Yang bingung bagaimana caranya, karena mereka telah menyinggung kehormatan Beidou.

Guru Chu Min menyapa Pimpinan Tujuh Ketua Beidou, Li Yaotian, menyuruhnya mengobati Lu Ping bagaimana pun caranya. Li Yaotian menghormat pada Guru Chu Min dan memanggilnya sebagai senior. Li Yaotian memperkenalkan Guru Chu Min sebagai ketua puncak Yaoguang yang hilang. Mereka kaget saat mengetahui kalau wanita gila itu Ketua puncak Yaoguang yang menguasai empat tenaga dalam waktu berumur 16 tahun. Guru Li Yaotian mulai mengobati Lu Ping.

Di kediaman Qin, Qin Sang berhasil menguasai tenaga dalam Kekuatan dan mampu menangkis serangan Jendral Qin Qi. Qin Sang menolak pujian dan ajakan kakaknya untuk makan di restoran kesukaan Qin Sang. Qin Sang masuk ke kamarnya dan mengingat Lu Ping. Qin Sang masih berduka atas kehilangan Lu Ping dan Zi Yang. Kalau saja saat itu Qin Sang sudah sekuat sekarang…

Kepala Divisi Api membawa Xi Fan berkeliling istana Shanhai. Pemimpin tertinggi Shanhai membawahi empat divisi, Angin, Hutan, Gunung dan Api. Divisi Angin bertugas mengurus informasi, mata-mata adalah keahlian mereka. Divisi Hutan mengurus masalah internal. Divisi Pegunungan mengawasi penjara Air menggunakan metode Xi Sui, dan dia adalah kepala divisi Api, bertugas memburu dan membunuh orang. Xi Fan bekerja di divisi yang dipimpinnya.

Kepala Divisi Api melaporkan ke Pemimpin kalau dia gagal menawan Lu Ping karena intervensi seorang wanita bernama Chu Min. Chu Min membawa Lu Ping ke Beidou. Kepala Divisi Api menawarkan diri pergi ke Beidou dan menghabisi mereka. Pimpinan menganggap kepala divisi Api terlalu pongah dan menyuruhnya berkonsetrasi pada rencana di kota Ezhou.

Xi Fan mengetahui kalau Ezhou berada di perbatasan antara Shuo dan Tan.
Seorang anggota mengingatkan Pemimpin kalau sudah jam 5 sore. Setiap jam 5 sore Pemimpin selalu berlatih di ruang rahasia. Kepala Divisi Api mengingatkan Xi Fan untuk tidak mencari tahu hal yang bukan urusannya.

Xi Fan menyelinap di istana Shanhai, mencari tempat latihan rahasia. Gerombolan Shanhai mempunyai anggota yang mahir menggunakan hipnotis. Itu cara mereka menghancurkan sekte Feng Ling sebelumnya. Xi Fan mengirim merpati untuk menyampaikan pesan ke keluarga Yan.

Guru Chu Ming mengingat bagaimana Guru Guo yang terluka membawa Zi Yang ke gedung Sutra. Guru Guo mengeluh kalau sekarang dia sudah terlalu tua, hanya bisa menahan Jendral Qin Qi selama empat jam saja. Guru Chu Min memarahi Guru Gao. Siapa yang sengaja membebaskan Lu Ping lalu malah merahasiakan jati dirinya selama tiga tahun ini? Sebetulnya mau Guru Guo itu apa? Guru Guo melihat kalau Lu Ping anak yang baik, dia tidak ingin Lu Ping menjadi jahat.

Meski terluka parah, Guru Guo tahu, baik Jendral Qin Qi mau pun Gerombolan Shanhai, tidak satu pun akan melepaskan Lu Ping. Karenanya, dia harus menyelesaikan masalah ini. Guru Guo mempercayakan Zi Yang ke tangan Guru Chu Ming. Anak-anak ini (Lu Ping cs) mengingatkannya akan masa muda mereka dulu. Guru Chu Min tahu itu pertemuan terakhir mereka.

Guru Li Yaotian melaporkan kalau Lu Ping terluka parah, tetapi masih bisa diselamatkan. Guru Lio Yaotian minta Guru Chu Min kembali memimpin puncak Yaogang. Guru Chu Min menolak dengan alasan Guru Lio Yaotian lebih tua darinya dan lebih mampu menangani Beidou. Sebaiknya, Guru Li Yaotian mengambil alih saja. Dia tidak mau direpotkan dengan urusan Beidou.

Satu lagi pertanyaan Guru Li Yaotian, Lu Ping itu murid dari senior Chu Min dan senior Guo Youdao. Apa tidak bermasalah kalau membawa Lu Ping yang buronan Shuo ke Beidou? Juga, siapa sebenarnya Lu Ping? Guru Chu Min menolak memberi tahu.

Guru Li Yaotian mengingatkan kalau pemimpin puncak Kaiyang, Guru Guo Wushu pastinya ingin tahu tentang murid Guru Guo Youdao. Mendengar hal itu Guru Chu Min panic dan berlari ke ruang penyembuhan.

Seseorang berjalan ke arah Lu Ping, memeriksa nadi Lu Ping. Lu Ping terbangun dan melihat muka guru…

Bersambung


Komentar aku:
Huhuhu… episode tangisan… Aku salut sama acting Wang Jia Ning yang memerankan Guru Chu Min. OMG, perannya sewaktu mengingat Guru Guo itu kena sekali. Dia bisa merubah raut wajahnya sehingga tergambar jelas perasaan sedih, marah, khawatir dan mengerti akan tugas yang harus dilaksanakan Guru Guo, meski taruhannya nyawa.

Belum lagi perannya sebagai wanita gila yang hebat yang suka minum… Ha! Semua pasti merendahkan dia seperti saat Wei Tian Qi pertama bertemu. Ternyata, menguasai empat tenaga dalam di usia 16! Usia 16 aku suka melihat ikan di kolam sekolah… ;p



No comments:

Post a Comment