Friday, 22 May 2020

Legend of Awakening Ep 12

LEGEND OF AWAKENING

Network: iQiyi
Aired: 23 April 2020
Berdasarkan novel ‘Heaven Awakening Path’ ditulis oleh Hu Die Lian
(info dari mydramalist.com)

Pemain Utama:
Arthur Chen – Lu Ping
Ancy Deng – Su Tang
Cheng Xiao – Qin Sang
Dylan Xiong – Yan Xi Fan
Jerry Yu – Mo Lin
Shang Xuan – Ling Zi Yang

Lu Ping menghindari senjata rahasia yang dilemparkan oleh Wei Hu, salah satu pengawal Wei Tian Qi. Mengetahui senjata tersebut nyaris mengenai Qin Sang, Wei Tian Qi keluar dari persembunyiannya dan lari saat ditantang Lu Ping. Qin Sang mengambil seragam Zhaifeng dan tahu kalau di dalam hati, Lu Ping sangat memperhatikan teman-temannya. Wei Tian Qi kembali ke tempat dia bertemu Lu Ping dan mengambil lencana yang jatuh dari buntelan Lu Ping. Wei Tian Qi akan menggunakan lencana itu untuk bertemu dengan Wen Ge Cheng dan minta agar tetap dapat mengikuti kompetisi.

Qin Sang membawa Lu Ping mengamati teman-temannya bertempur melawan Luo Ting dan nyaris dikalahkan. Luo Ting bahkan meminta teman-temannya untuk membunuh Su Tang dan Mo Lin.  Qin Sang meminta Lu Ping menggunakan tenaga dalam Suara dan mendengarkan yang terjadi. Zi Yang mengirimkan sinyal yang mensyaratkan kondisi tim Zhaifeng sudah sangat kritis.

Di restoran Xing Hua, Wen Ge Cheng menerima lencana Lu Ping dan meminta pelayan untuk menyilahkan Lu Ping masuk.

Saat Luo Ting hampir menebas leher Xi Fan, Lu Ping datang dan membebaskan Su Tang dan Mo Lin. Luo Ting meminta suar mereka sebagai ganti nyawa Xi Fan dan menyalakan suar tim Zhaifeng. Saat dia tertawa, Xi Fan meminta Luo Ting memeriksa sisa suar yang dinyalakan. Luo Ting baru menyadari kalau yang dinyalakan adalah suar timnya sendiri, yang diganti oleh Xi Fan saat berkelahi tadi. Tim Zhaifeng mewakili kelompok Timur dalam final melawan Kelompok Barat.

Lu Ping pergi ke restoran Xing Hua dan melihat tentara Jendral Qin Qi berjaga di depannya. Qin Sang melarang Lu Ping masuk, karena telah terjadi keributan yang menyebabkan penasihat Wen Ge Cheng terluka. Hal ini menjadi urusan Negara, dan akan jadi panjang urusannya kalau Lu Ping dianggap terlibat. Qin Sang akan ke kediaman penasihat untuk mencari tahu apa yang terjadi.

Lu Ping menyesalkan kejadian ini. Dia merasa bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada penasihat. Xi Fan dan Mo Lin menanyakan kenapa Gerombolah Shanhai selalu mengikuti Lu Ping. Akhirnya Lu Ping pun menceritakan masa lalunya. Xi Fan dan Mo Lin menganggap itu adalah nasib baik karena Lu Ping memutuskan membela kawan-kawannya. Ada atau tidak adanya Lu Ping di Xing Hua restoran, tidak akan membuat perbedaan, karena penasihat Wen Ge Cheng juga adalah pelarian dari Gerombolan Shanhai.

Jendral Qin Qi melaporkan ke Raja Zhuo tentang insiden ini. Perdana Menteri Xia menganjurkan untuk menghentikan kompetisi. Jendral Qin Qi tetap akan melanjutkan untuk menunjukkan siapa pun yang melawan Negara tidak akan dimaafkan. Raja Zhuo menyetujui rencana Jendral Qin Qi dan memerintahkan Jendral Qin Qi menyelidiki insiden di restoran Xing Hua.

Qin Sang tiba di kediaman penasihat dan melihat kalau rumah Wen Ge Cheng dikelilingi prajurit Jendral Qin Qi. Penasihat Wen Ge Cheng bercerita kalau dia ada di restoran bersama Wei Tian Qi. Tiba-tiba anggota Gerombolan Shanhai masuk dan terjadi perkelahian. Penasihat pingsan dan saat terbangun dia sudah berada di rumahnya. Jendral Qin Qi menyuruh Qin Sang yang bersembunyi di samping rumah untuk masuk. Saat Jendral Qin Qi mengajak Qin Sang pulang, penasihat menahan Qin Sang dengan alasan ada benda yang ingin dia berikan untuk Qin Sang.

Penasihat tahu kalau Qin Sang datang mewakili Lu Ping. Penasihat Wen Ge Cheng bercerita kalau siang itu dia sedang menunggu Lu Ping. Tetapi, yang datang adalah Wei Tian Qi yang membawa lencana Lu Ping. Saat dia mau pulang, mereka diserang gerombolan Shanhai. Saat salah seorang bertanya di mana Lu Ping, penasihat Wen Ge Cheng melukainya dengan senjata rahasia, Jarum Penembus Tulang. Lalu prajurit Jendral Qin Qi datang menyelamatkan mereka.

Qin Sang kembali ke tenda peserta kompetisi dan menyampaikan cerita Penasihat Wen Ge Cheng. Dia menyuruh Lu Ping pergi bersembunyi. Xi Fan dan Su Tang menyetujui usul Qin Sang. Lu Ping sudah capai bersembunyi dan memilih bertempur melawan Gerombolan Shanhai. Dan yang Lu Ping inginkan sekarang adalah minum bersama teman-temannya. Dayang Zi Yang datang membawa anggur, mereka pun merayakan kemenangan di semifinal sembari meminum anggur.

Lu Ping dan Su Tang mencurigai Guru Gao yang menjadi perantara Gerombolan Shanhai. Karena selain Xi Fan dan Mo Lin waktu itu masih bertarung bersama Su Tang, keluarga Qin adalah musuh bebuyutan Shanhai, keluarga Wei tidak berurusan dengan Shanhai, jadi satu-satunya yang mungkin adalah Guru Gao. Lu Ping akan mengkonfirmasi dan pergi ke hotel tempat guru Gao menginap.

Saat di hotel, Guru Gao sedang dikonfrontir oleh Gubernur Wei karena menyebabkan anaknya didiskualifikasi dari kompetisi dan sekarang terluka parah. Lu Ping dan Su Tang berpura-pura membawa prajurit yang hendak menanyakan insiden restoran Xing Hua. Mendengar itu Gubernur Wei dan prajuritnya buru-buru melepaskan Guru Gao dan pergi.

Lu Ping berpura-pura menepuk pundak Guru Gao. Su Tang melihat hal itu. Keduanya bertanya-tanya apakah memang Guru Gao yang terluka Jarum Penembus Tulang dan dia adalah perantara Gerombolah Shanhai? Di hotel, Guru Gao membuka baju, di pundaknya terlihat senjata rahasia Wen Ge Cheng menancap di bahunya. Guru Gao justru menekan jarum semakin dalam, agar tidak ada darah yang keluar.

Keesokan hari, saat Qin Sang bersiap untuk menghadapi Lu Ping di final nanti, dayang Zi Yang minta agar Qin Sang mengalah. Qin Sang berasal dari keluarga terpandang, sementara perguruan Zhaifeng bukan apa-apa. Kalau Lu Ping sampai kalah, maka mereka akan dikirim ke perbatasan Negara Zhao. Qin Sang marah karena ini menyangkut harga diri keluarga Qin. Akankah Qin Sang bersedia mengalah?

To be continued



Komentar aku:
Beruntung seri ini juga dibintangi oleh beberapa pemain senior yang berbakat. Mereka bermain dengan baik mendukung para pemain junior. Semoga junior-junior ini bisa belajar dan menjadi sebaik, atau lebih baik lagi. Yang cukup aku suka melihat permainannya adalah Gardner Tse (Guru Gao), ho, dia pemenang Aktor terbaik di penghargaan Golden Horse Award tahun 1977. Juga, Wan Jia Ning (Guru Chu Min). Wow, dia aktris sekaligus ballerina.  Aktingnya sebagai Guru Chu Min yang selalu mabuk tapi ahli bela diri, cukup meyakinkan.




No comments:

Post a Comment